Senin, 18 Oktober 2010

Rijkaard Gantikan Hodgson?

Roy Hodgson terancam pemecatan setelah Liverpool terpuruk di zona degradasi.

Manajer Liverpool Roy Hodgson di ujung tanduk. Pemilik baru Liverpool John W. Henry siap melakukan perombakan. Dan, Hodgson bakal menempati prioritas pertama yang bakal didepak. Pasalnya, Henry tak ingin klub yang dibelinya justru terdegradasi ke divisi Championship.

Kekalahan 2-0 dari Everton pada Merseyside derby, Minggu lalu, menjadikan Liverpool terpuruk. Mereka berada di zona degradasi setelah menempati peringkat dua dari bawah.

Henry dikabarkan siap mencopot Hodgson. Dan, Frank Rijkaard disebut-sebut menjadi kandidat kuat pengganti Hodgson. Pergantian manajer Liverpool akan dilakukan pada Januari tahun depan atau saat dibukanya bursa transfer.

Saat ini, Rijkaard masih menangani Galatasaray. Hanya, mantan pelatih Ajax Amsterdam dan Barcelona ini gagal meraih sukses di Turki. Musim lalu, ia hanya mampu mengantarkan Galatasaray menduduki peringkat tiga. Musim ini, langkah Galatasaray masih terseok di liga domestik.

Gagal di Galatasaray mendorong pelatih asal Belanda ini untuk meninggalkan Turki. Dia berharap bisa menangani klub papan atas. Apalagi, ia pernah sukses di Spanyol dengan mengantarkan Barca memenangani La Liga dua kali dan Liga Champions 2006.

Liverpool dinilai klub yang tepat untuk memenuhi ambisi Rijkaard. Apalagi, gaya menyerang yang diperagakan Rijkaard lebih disukai Henry dibandingkan Hodgson yang cenderung bertahan. Bahkan Henry siap membayar kompensasi sebesar £3 juta bila memutus kontrak Hodgson.

Tinjauan menyeluruh SIA

Tugas Softskill SIA (1a)

Tinjauan menyeluruh SIA

a. Apa itu SIA?

Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya

Sistem inforamsi akuntansi sangat diperlukan bagi pemakai akuntansi yaitu pihak luar(ekstern) oragnisasi perusahaandan pihak dalam(intern) oraganisasi perusahaan. Kebutuhan para pemakai ekstern dapat dipenuhi dengan adanya publikasi laporan laba/rugi. Sedangkan para pemakai intern dapat memenuhi kebutuhan informasi akuntansinya untuk mencapai nilai ekonomis (laba) perusahaan semaksimal mungkin.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem:
• Sistem pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/ pelaporan keuangan : menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
• Sistem pelaporan manajemen : yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Mengapa mempelajari SIA?
1. Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
2. SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3. Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
Peran SIA dalam rantaian nilai (value chain) :

Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
• Inbound Logistic terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
• Operasi (operatios) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi. Sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah perusahaan otomotif mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap.
• Outbound logistic adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas outbound logistic.
• Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.Pemasangan iklan adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.
• Pelayanan ( service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan perawatan.

KARAKTERISTIK DAN JENIS TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

KARAKTERISTIK DAN JENIS TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

1. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama memperjualbelikan barang dagang. Barang
dagang ini dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Selain itu, barang dagang dapat pula berupa hasil pertanian, perkebunan, hutan, dan barang hasil industry pengolahan.

Laporan laba rugi perusahaan dagang disusun dengan menandingkan penjualan dengan harga pokok penjualan. Selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan akan menghasilkan laba kotor. Untuk menghitung laba bersih, laba kotor dikurangkan dengan beban administrasi dan umum serta beban penjualan.

a. Jenis – jenis Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang berdasarkan besar jumlah barang yang disalurkan dapat dibedakan menjadi
tiga jenis :

• Pedagang Besar. Pedagang besar membeli dan menjual barang dalam partai besar, seperti agen, grosir, importer dan eksportir.
• Pedagang Menengah. Pedagang menengah membeli dalam partai besar, untuk kemudian dijual kembali kepada para pengecer dalam jumlah sedang.
• Pedagang Kecil. Pedang kecil meliputi para pengecer dan langsung berhubungan dengan pembeli (konsumen). Pedagang kecil sering disebut retailer.

b. Kegiatan Utama Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama sebagai berikut :
• Pembelian
• Pengeluaran Uang
• Penjualan
• Penerimaan Uang

c. Macam – macam Transaksi Perusahaan Dagang

Transaksi – transaksi berikut ini sering terjadi di perusahaan dagang.
1) Pembelian barang dagang secara kredit
2) Pembeliaan barang dagang secara tunai
3) Retur pembelian dan pengurangan harga
4) Potongan pembelian
5) Beban angkut pembalian
6) Penjualan barang dagang secara kredit
7) Penjualan barang dagang secara tunai
8) Retur penjualan dan pengurangan harga
9) Potongan penjualan

2. PENCATATAN TRANSAKSI KE JURNAL UMUM

Berikut ini akan disampaikan ilustrasi pencatatan transaksi perusahaan dagang ke jurnal umum.

a. Pembelian Barang Dagang

Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.

 Pembalian Barang Dagang Secara Tunai. Pembelian barang dagang secara tunai mengakibatkan akun kas berkurang dan akun pembelian bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas.
 Pembelian Barang Dagang Secara Kredit. Pembelian barang dagang secara kredit mengakibatkan saldo akun utang dagang dan akum pembelian bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun pembalian dan mengkredit akun utang dagang.

b. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk mencatat pengembalian sebagian
atau seluruh barang yang telah dibeli oleh perusahaan kepada pihak penjual. Transaksi ini terjadi antara lain karena perusahaan menerima barang itu dalam keadaan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

c. Potongan Pembelian

Potongan pembelian diperoleh apabila pembayaran dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran
tertentu. Potongan pembalian mengakibatkan akun utang dagan berkurang, akun kas tetap, dan akun potongan pembelian bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun utang dagang dan mengkredit akun kas dan akun potongan pembelian.

d. Beban Angkut Pembelian

Beban angkut pembelian tergantung pada syarat penyerahan barang. Macam-macam syarat
penyerahan barang antara lain :
 Free on Board (FOB) Shipping Point atau Prangko Gudang Penjual.
 FOB Destination Point atau Cost and Freight (C&F) atau Prangko Gudang Pembeli.



e. Penjualan Barang Dagang

Penjualan merupakan kegiatan utama setiap perusahaan dagang. Penjualan dapat dilakukan
secara tunai maupun kredit.

 Penjualan Barang Dagang secara Tunai. Penjualan barang dagang secara tunai mengakibatkan akun kas dan penjualan bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun kas kas dan mengkredit akun penjualan.
 Penjualan Barang Dagang Secara Kredit. Penjualan barang dagang secara kredit mengakibatkan akun piutang dagang bertambah dan akun penjualan juga bertambah. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan.

f. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

Retur penjualan dan pengurangan harga merupakan akun untuk mancatat penerimaan kembali
sebagian atau seluruh barang yang telah terjual, dari konsumen kepada perusahaan. Transaksi ini terjadi karena konsumen menerima barang itu dalam keadaan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

g. Potongan Penjualan

Potongan penjualan terjadi karena pembeli memanfaatkan syarat pembayaran tertentu,
sehingga pembeli itu mendapatkan potongan harga. Transaksi ini akan dicatat pada jurnal umum dengan mendebet akun kas dan akun potongan penjualn dan mengkredit akun piutang dagang.


3. BUKTI – BUKTI TRANSAKSI

Dalam melakukan setiap transaksi, perusahaan harus membuat bukti-bukti transakasi. Bukti–
bukti transaksi ini akan dijadikan dasar dalam pembuatan jurnal. Bukti-bukti tersebut diotorisasi atau ditandatangani oleh pegawai yang berwenang atas transaksi tersebut. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi memang dilakukan atas dasar kepentingan perusahaan. Bukti-bukti transaksi terdiri atas :

o Faktur, merupakan bukti penghitungan penjualan kredit yang diberikan penjual kepad pembeli. Faktur terdiri atas rangkap dua. Faktur yang asli diberikan kepada pembeli sedangkan salinan (copy) faktur disimpan penjual.
o Memo Debit, adalah memo yang dikirim pembeli kepada penjual atas pengembalian barang yang rusak, tidak sesuai pesanan, atau harga barang yang tidak sesuai dengan perjanjian.
o Memo Kredit, adalah memo yang dibuat oleh penjual karena penjual menerima pengembalian barang dari pembeli.
o Bukti Kas Masuk, adalah bukti yang dibuat perusahaan atas penerimaan kas.
o Bukti Kas Keluar, adalah bukti yang dibuat perusahaan atas pengeluaran kas yang berhubungan dengan pembelian.
o Voucher, adalah bukti yang dibuat peruasahaan atas pengeluaran kas yang tidak berhubungan dengan pembelian. Voucher biasa digunakan untuk transaksi internal dan eksternal.